Jelajahi Web

Menembus Semesta

Epos (1)

Menembus Semesta

Cerita dari Tana Luwu. Sebuah wilayah tepat di jantung Pulau Sulawesi. Daerah yang terkenal ke penjuru dunia karena pusakanya. Juga mahsyur dengan kekuatan maritimnya di masa lalu.

Jauh sebelumnya. Terdapatlah dua kerajaan besar yang menghuni semesta. Satu berada di atas awan yang di dalam Epos disebut dunia atas, dan satu lagi berada di bawah tanah, dikenal dengan dunia bawah.

Dua kerajaan ini hidup di alam berbeda. Persinggungan antara keduanya tak pernah terjadi. Sistem kerajaannya pun berbeda, karena berada di alam yang beda.

Suatu ketika, kerajaan langit melakukan ekspedisi penjelajahan semesta. Para utusan dalam penjelajahan dibekali sebuah seragam khusus. Seragam yang bisa membawa mereka ke mana saja di semesta.

Patotoe, Raja Tertinggi di kerajaan langit melepas mereka. Dipesankan kepada utusan agar betul-betul melihat secara detail dan melaporkannya.

"Pergilah, dan lihat sedetail mungkin," titah sang Maha Raja.

Mendengar titah dari Maha Raja kerajaan langit itu, para utusan dengan baju kebesaran mereka mohon izin. Jumlahnya tidak sedikit, sekitar 5.000 yang diutus.

Perlahan, setelah Patotoe kembali duduk di singgasananya, para utusan perlahan mundur. Bergerak dari hadapan Raja dengan jalan jongkok dan bergerak mundur.

Patotoe melihat utusan-utusan itu melesat bersamaan. Terbang menuju ke semua penjuru, mereka kemudian melesat dengan kecepatan cahaya.

*

Para utusan mulai bekerja. Melalui bintang-bintang, memeriksa setiap celah di planet, mendatangi android, mengejar komet, masuk hingga ke inti bintang bercahaya, dan mendatangi ruang pekat.

Mereka bekerja dengan baik, tak mencatat, sebab mereka menggunakan ingatan untuk merekam semua yang dilihatnya. Selain itu, mereka juga menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Setelah urusan mereka selesai, semua bergerak kembali. Melesat dengan kecepatan maksimal. Kemudiam melaporkan ke pimpinan utusan.

Semua kembali. Melepas pakaian khusus yang digunakan. Kini, setelah kembalinya, sisa satu orang saja yang menghadap ke Patotoe. Adalah pimpinan dari utusan itu.

Seperti biasanya, laporan diringkas. Pimpinan utusan hanya melaporkan seperti biasanya. Namun, ada pesan yang menjadi perhatian Sang Raja.

Itu adalah kondisi ruang antara dunia atas dengan dunia bawah. Dilaporkan, jika di situ menjadi ruang yang masih saja kosong sejak dulu.

Untuk laporan satu itu, pimpinan utusan mengeluarkan rekomendasi.

"Ruang ini masih kosong. Sepi tanpa ada kehidupan di sana. Ruang yang memungkinkan ditempatkan mahluk langit di sana untuk mempererat hubungan dengan dunia bawah," sebut utusan di akhir laporannya.

Sang Raja bangkit dari singgasananya. Berjalan mondar-mandir seperti berpikir. Beberapa saat kemudian, dengan posisi yang masih berdiri, Patotoe mengjadap utusan.

Dia mengatakan, akan mempertimbangkan untuk mengirim kaum langit ke dunia tengah. Tapi, itu masih membutuhkan pertimbangan yang matang.

Sebab, jika yang mengisi dunia tengah hanya kaum langit, itu akan memicu perselisihan dengan kaum dunia bawah.

***

Saduran dari Kitab I Lagaligo terjemahan R.A Kern
Palopo, 24 Mei 2016

Samsudar Syam

0 Response to "Menembus Semesta"