Apa tradisi yang sering kita temui di masyarakat Palopo dalam menyambut Ramadhan?
1. Mendatangi obyek wisata. Kebiasaan ini, sampai sekarang masih banyak yang melaksanakannya. Sehingga, rata-rata obyek wisata di Palopo dan sekitarnya baru akan ramai ketika hendak memasuki bulan suci Ramadhan.
Waktu saya kecil, saya paling senang ketika mendengar Ramadhan akan datang. Artinya, akan ada acara keluarga untuk menyambutnya. Bahkan, dulu, bukan hanya pergi bersama keluarga, tapi saya juga kerap pergi dengan teman-teman.
2. Ma'baca-baca (syukuran kecil-kecilan) sekaligus mendoakan keluarga yang telah berpulang ke Rahmatullah. Kebiasaan ini tentu juga kita dapati di kehidupan masyarakat Kota Palopo. Syukuran kecil-kecilan ini biasanya hanya memanggil saudara terdekat, dan juga memanggil seorang Imam untuk memanjatkan doa kepada keluarga yang telah lebih dulu dipanggil Allah SWT.
3. Berziarah. Kegiatan yang satu ini juga masih sering kita jumpai di kehidupan masyarakat Palopo dan sekitarnya ketika menjelang Ramadhan.
4. Ma'baraccung. Yah, dulu waktu saya masih kecil, tradisi ini paling digemari. Menjelang bulan puasa, kami selalu pergi ke gunung mengambil bambu yang berkualitas. Untuk dibuat mercun. Tradisi ini secara perlahan hilang, dan sudah tidak kita temui di perkotaan, pedesaan bahkan sudah jarang yang melakukannya.
5. Makan Besar. Nah, ini dia kegemaran ibu-ibu dalam menyambut Ramadhan. Ke Pasar. Itu untuk mempersiapkan makan sahur pertama yang special buat keluarga. Hmmmm.... Sampai-sampai, kalau mau masuk Ramadhan, Pasar jadi sesak.
Untuk sementara, hanya ini yang saya tahu.
Mudah-mudahan Puasa kita tidak bolong yah.
0 Response to "Tradisi Warga Palopo Sambut Ramadhan"