Jelajahi Web

Ketika Dua Saudara Nyaris Berperang

Tana Luwu
Sering sekali kita dengar istilah perang saudara. Yah, perang yang digambarkan banyak terjadi di masa lalu. Perang antara saudara di masa lalu menumpahkan darah, namun saat ini perang saudara itu menumpahkan sejuta fitnah.

Perang saudara tak selalunya terjadi lantaran beda pendapat. Bahkan, satu persepsi dan tujuan pun kadang-kadang dua bersaudara akan berperang.

Sebuah contoh, ada dua orang pangeran di satu kerajaan yang sangat besar. Dia diberi amanah yang berbeda-beda oleh sang raja. Namun, sama-sama tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat.

Kedua saudara ini sangat rukun, akrab, dan dalam melaksanakan tugas masing-masing, keduanya saling bergandeng tangan.

Hingga suatu ketika. Dua orang pangeran itu berselisih paham terhadap satu masalah. Satu orang ingin meningkatkan kesejahteraan melalui pengurangan pajak, satu orang lagi ingin memberikan bantuan langsung ke masyarakat dari pendapatan pajak. Dua tujuan baik untuk kesejahteraan namun beda cara.

Maka kabar pun tersebar cepat, dua saudara saling beda pendapat. Kabar ini sangat langka di lingkungan istana itu, bahkan menjadi trending topik. Untungnya ketika kerajaan itu ada, belum ada sosial media.

Hasutan demi hasutan masuk. Penasehat masing-masing pangeran berkeras, untuk menentang kebijakan pangeran yang lainnya. Hingga makin kaburnya persoalan.

Raja mendengar kabar itu. Dipanggilnya kedua pangeran yang berseteru itu. Di suruh duduk dalam satu ruang gelap. Di situ juga raja ada di situ.

Berkatalah sang raja. Ke masing-masing pangeran.

Raja : Apakah kamu melihat wajah pangeran saudaramu?
Pangeran 1 : Tidak!

Begitupun ke pangeran 2 raja berkata demikian.
Raja : Apakah kamu melihat wajah saudaramu?
Pangeran 2 : Tidak!

Kemudian raja melanjutkan bicaranya.
Raja : Seperti itulah masalah kalian. Kalian tidak bisa melihat kebaikan dari program masing-masing jika melihat dari sisi gelapnya. Sebab semua yang ada di bumi ini memiliki sisi gelap (bayang-bayang). Kalian ini ada untuk menerangi sisi gelap saudara kalian, bukan untuk meredupkan cahaya saudara kalian. Untuk itulah kalian saya beri tugas berbeda di kerajaan ini.

*****

0 Response to "Ketika Dua Saudara Nyaris Berperang"